Kecamatan Pondok Gede berada di Kota Bekasi yang terletak di Selatan Kota Bekasi merupakan daerah penyangga Ibu Kota Jakarta Sampai dengan tahun 1978, kecamatan Pondok Gede adalah gabungan dari wilayah Pondok Gede, Pondok Melati, Jati Sampurna, dan Jati Asih yang kemudian daerah ini masing-masing menjadi kecamatan tersendiri pada tahun 2002 . Sesuai Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2004 tentang pembentukan wilayah administratif kecamatan dan kelurahan Kota Bekasi daerah ini mengalami pemekaran administratif , Daerah ini terdiri dari 533 RT dan 74 RW. Terbagi dalam :
Kelurahan Jatiwaringin
3.243,37 Km2
Kelurahan Jatimakmur
4.120,10 Km2
Kelurahan
Jatibening
2.521,13 Km2
Kelurahan Jatibening Baru 3.037,61 Km2
Kelurahan Jaticempaka
3.000,25 Km2
Kecamatan Pondokgede berbatasan dengan Kecamatan Pondok Melati di
sebelah Selatan. Sebelah Utara
Berbatasan dengan DKI
Jakarta. Sebelah Barat
berbatasan dengan Kali sunter/Kelurahan Halim Perdana Kusuma (DKI
Jakarta). Sebelah Timur berbatasan
dengan Kecamatan Jatiasih dan Bekasi Selatan.
Jumlah penduduk
Kecamatan Pondokgede sampai dengan bulan Maret 2010 sebanyak 227.267 jiwa yang
terdiri dari
Laki-laki :111.959 jiwa
Perempuan :116.307 jiwa
Kepala Keluarga : 50.592 KK
Perempuan :116.307 jiwa
Kepala Keluarga : 50.592 KK
Daerah Pondok Gede sekarang merupakan
daerah pertokoan yang sibuk dan semraut. Di daerah ini pernah ada rumah besar merupakan rumah orang
kaya keturunan Yahudi bernama Landeert Miero. Namun jauh sebelum Miero
menguasai bangunan indah itu, rumah Pondok Gede telah beberapa kali berganti
tangan dengan fungsi dan peruntukan yang berbeda-beda. Gedung tua itu juga pernah menjadi bangunan
yang di lindungi undang-undang, namun kini tak lagi ada wujudnya.
Dari berbagai sumber rumah Pondok Gede ini
mempunyai riwayat yang menakjubkan mulai dari
Johannes Hoojiman seorang tuan tanah yang
kaya raya dan pemilik berbagai bangunan bersejarah antara lain arsip
nasional. Juga pernah disingahi Letnan Gubernur
Inggris di Jawa dan Sumatera Sir Thomas Stamford Bingley Raffles. Oleh karenanya penulis merasa tertarik untuk
membahas sejarah lokal Pondok Gede khususnya yang terkait dengan rumah Pondok
Gede.
Tujuannya untuk
membuka kesadaran masyarakan akan pentingnya mengetahui sejarah wilayah
tempat tinggalnya.
Pondok
Gede kini di datangi ribuan orang dari
berbagai daerah di Indonesia. Dari pemahaman sejarah
lokal diharapkan kita lebih menghargai daerah tempat tinggal kita ,lebih memahami perkembangan dan
interaksi sosial di masyarakat untuk kemudian membangun komunikasi
kebersamaan yang lebih baik sebagai warga
yang hidup berdampingan walaupun
dari berbagai suku yang berbeda. Selain
itu juga untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga
peninggalan masa lalu untuk pemanfaatkannya di masa kini. (DYF)
TOTO's Toto - Titanium's Stone Countertops
BalasHapusTOTO's Toto, TOTO, TOTO, titanium daith jewelry TOTO, TOTO, TOTO, TOTO, TOTO. Toto, TOTO, TOTO. TOTO, TOTO, TOTO, TOTO. TOTO, titanium pipe TOTO, TOTO. TOTO, TOTO, TOTO. TOTO, titanium mens wedding bands TOTO, TOTO. TOTO, titanium white wheels TOTO, TOTO. TOTO, TOTO. titanium bmx frame TOTO.
Sering salah kaprah dalam membedakan Pondok Gede di Bekasi dengan Pondok Gede(h) yg di Bogor, termasuk Rafflesh yang singgah di Pondok Gede(h) Bogor yg dijadikan Loge Yahudi, bukan Pondok gede yg di Bekasi. Silakan baca buku Dr. Thavis
BalasHapus